Rabu, 02 Januari 2013

Menangis itu Sehat Jangan Takut untuk Menangis



Jangan Ragu untuk Menangis, Anda akan Sehat Jasmani dan Rohani

Sekarang ini telah ditemukan hubungan yang kuat antara fungsi fisiologis dan psikologis terhadap luapan emosi seseorang pada umumnya, serta perantara apa yang bisa dipakai untuk mengungkapkannya. Perantara yang bisa menghubungkan kedua fungsi tersebut, salah satunya dengan cara menangis atau selainnya. Tangisan jelas akan menimbulkan tetesan air mata dan menghasilkan zat-zat yang ada di mata, membersihkan bola mata, serta mengurangi tekanan-tekanan hidup yang dihadapi.
Tangisan juga memberi pengaruh pada organ–organ tubuh yang lain, seperti urat nadi maupun saraf yang menjadi tegang diwaktu seseorang emosi, begitu pula dengan meningkatnya detak jantung dan urat nadi, serta menambah aliran adrenalin dari dua paru-paru. Kita mengetahui bahwa saat paling bahagia di dunia ini hadir ketika anda merendahkan diri dan tunduk, takut, menangis, serta bertobat dan memohon ampun kepada Allah semata. Ibnu Qayyim berkata dalam kitab al-fawaid, “Celakalah kamu, jangan engkau meremehkan dirimu. Seorang yang bertobat itu dicintai. Seorang yang mengalah itu benar. Pernyataan kerugiannya merupakan sumber kekayaan. Tunduknya kepalamu karena penyesalan adalah keluhuran, dan mengakui kesalahan itu menunjukkan jalan yang benar untuk jiwa.”

Manfaat Menangis dari Sisi Medis
Definisi menangis secara ilmiah ialah jalan keluarnya cairan dari kelenjar air mata yang berada di tengah-tengah mata disertai keluarnya cairan di hidung dan tenggorokan, serta mengerutnya otot-otot wajah dan perut, juga meningginya sekat jantung. Menangis itu seperti hujan karena menangis merupakan pengaruh dari hangatnya perasaan dan luapan-luapan emosi dalam jiwa karena reaksi psikologis. Sinyal-sinyal emosi tersebut bekerja atas perintah organ saraf-saraf pusat. Organ-organ saraf tersebut, kemudian mengirimkan sinyal perintah ke kelenjar air mata untuk mempersiapkan pengumpulan dan memperlebar tempat mengalirnya air mata, yang kemudian mendesak air mata untuk keluar.

Air mata yang keluar tersebut dapat membersihkan mata dari mikroba atau partikel-partikel jahat lainnya. Sebagian air mata ini mengalir ke hidung melalui rongga penghubung, yang membantunya membersihkan hidung dan cairan-cairan yang mengalir di dalamnya. Cairan air mata mengandung cairan jernih dari unsur garam ataupun unsur lain yang keluar dari kelenjar kantong air mata, oleh karena itulah air mata terasa sedikit asin. Unsur ini berguna untuk mensterilkan mata dan selaput pada kelopak mata.
Air mata merupakan cairan seperti plasma darah. Ia tidak memiliki unsur darah, tetapi kaya dengan potassium (empat kali lipat dalam kandungan darah) dan mengandung beberapa sistem imun, yaitu imuglobulin khususnya IGA, IGM, dan IGE. Cara kerja dari sistem imun tersebut dikenal sebagai ketahanan tubuh terhadap bahaya dari luar, seperti bakteri dan virus. Sel ansis lizuzim juga mempunyai kekuatan besar untuk melawan bakteri dengan cara menjerat sebagian bakteri menular karena mengandung murmenedez.
Air mata juga mengandung lactoverin, yaitu unsur protein yang mempunyai kekhususan daya tarik tinggi terhadap unsur zat besi yang dibutuhkan untuk melawan bakteri. Oktopirin juga berperan untuk melawan akar-akar liar, terutama hidroksi yang berbahaya bagi anggota tubuh. Hal ini memberikan kesempatan bagi air mata untuk melawan penyakit radang.
Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa kegunaan-kegunaan air mata dengan segala bentuk penjagaan yang berbeda-beda dapat mengamankan mata, seperti penjagaan mekanik. Hal itu dilakukan dengan membentuk benteng pertahanan dan menjaga agar permukaan mata selalu licin atau basah, serta bagian luar mata dari kekeringan dan melindungi permukaan mata secara teratur. Air mata mempunyai manfaat sangat banyak, seperti halnya menangis, tertawa, maupun tanda adanya tekanan jiwa, serta faktor yang mendorong keluarnya air mata, yang membantu tubuh untuk membuang racun-racun.
Air mata mempunyai segudang manfaat bagi kita, jadi anda jangan takut untuk menangis, menjauhlah dari dunia dengan segala kecemasannya, kedudukan, dan istana-istananya. Duduklah menyendiri, menyingkir dari para sahabat dan keluarga. Menyepilah dan tanyakan pada dirimu, “Untuk apakah aku hidup? Apakah yang kuinginkan? Dan apakah puncak dari semua itu? Dan temukanlah jawabannya!”



                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar