Miris sekali suatu kejadian yang
dikisahkan oleh seorang sarjana lulusan Universitas Negeri Padang, Rizki
Rahmiwati. Sahabatnya yang bernama Yessi Putri Septiyeni meninggal di usia yang
begitu muda. Yessi meninggal di usia 21 tahun karena mengidap penyakit kanker
darah. Yessi adalah warga Pessel yang harus berhenti kuliah karena kondisinya
yang tidak memungkinkan. Setiap bulannya ia harus cuci darah ke rumah sakit di
Padang.
”Yessi dirawat oleh keluarganya di
Pessel karena mereka tidak punya rumah di sini. Sekali sebulan mereka ke Padang
untuk cuci darah,” ujar Rizki.
Saat teman-teman kuliahnya
menjenguk, Yessi terlihat baik-baik saja. Ia memang dalam keadaan sehat waktu
itu. Namun, beberapa minggu kemudian didapatkan kabar bahwa ia telah pergi
untuk selamanya. Ceritanya, kondisinya tiba-tiba melemah dan harus segera
mendapatkan bantuan medis. Akan tetapi, yessi harus dilarikan ke RSUD Padang
karena tidak memadainya pelayanan kesehatan di sana. Lamanya bantuan yang
didapatkan menyebabkan nyawanya tidak terselamatkan.
Kesehatan merupakan hal yang harus
diutamakan. Kesehatan menjadi faktor pendukung untuk terciptanya kehidupan yang
panjang. Namun, masih ada tempat-tempat yang masih kekurangan fasilitas layanan
kesehatan, seperti di daerah Pessel.
Tingkat Indeks Pembangunan (IPM) di
Pessel masih rendah, yaitu 71,4%. Ini disebabkan karena di Pessel masalah
kesehatan seperti angka kematian ibu dan anak masih tinggi, terutama di daerah
terpencil.
”Layanan kesehatan di Pessel ini
masih kurang. Sarana dan prasarananya tidak selengkap dan secanggih di RSUD
Padang,” tutur Winda Yulia Putri, warga Pessel.
Inilah yang menjadi alasan
diprioritaskannya kesehatan yang menyangkut sarana dan prasarana di Pessel dan
daerah-daerah terpencilnya. Kejadian yang menimpa Yessi dan warga lainnya
diharapkan tidak terjadi lagi. Maka dari itu, tahun 2013 Dinas Kesehatan Pessel
telah mengusulkan anggaran pada Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RPABD) Pessel sekitar Rp24 miliar di luar dana pendukung pembangunan RSUD
Tapan.
Kegiatan prioritas tahun 2013 untuk
urusan kesehatan adalah program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/pustu. Selain itu juga meningkatkan kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan dan pencegahan penyebaran bencana.
”Saya berharap agar sarana dan
prasarana kesehatan di Pessel ditingkatkan, seperti obat-obatan dan alat-alat
medis lainnya. Bukan hanya untuk penyakit DBD saja, tapi alat-alat kesehatan
untuk penyakit stroke, jantung, dan penyakit berbahaya lainnya,” ujar Dwiyara
Kusuma, warga Pessel. Ia juga menambahkan bahwa ada ketakutan terhadap
keselamatan nyawa warga penderita penyakit berbahaya, seperti stroke karena
harus dilarikan dulu ke RSUD Padang.
Tahun 2013 diharapkan dapat
meningkatnya pelayanan kesehatan di Pessel dan daerah-daerah terpencil, agar
warga bisa secepatnya mendapatkan bantuan medis dan tingkat kematian dapat
diperkecil.
”Kita berharap anggaran yang
diajukan ini bisa direalisasikan, sebab kesehatan sangat penting untuk meningkatkan
sumber daya manusia,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni.
Daerah terpencil juga membutuhkan
pelayanan kesehatan yang mampu menjamin keselamatan para penduduknya. Layaknya
di perkotaan, masyarakat di pedesaan maupun daerah terpencil berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang terbaik. Bercermin dari kisah Yessi warga Pessel, hal
demikian diharapkan tidak terjadi lagi. 2013, tahun baru dan kehidupan baru
yang jauh lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar