Rabu, 02 Januari 2013

MELEK KESEHATAN DI TAHUN 2013


           Miris sekali suatu kejadian yang dikisahkan oleh seorang sarjana lulusan Universitas Negeri Padang, Rizki Rahmiwati. Sahabatnya yang bernama Yessi Putri Septiyeni meninggal di usia yang begitu muda. Yessi meninggal di usia 21 tahun karena mengidap penyakit kanker darah. Yessi adalah warga Pessel yang harus berhenti kuliah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Setiap bulannya ia harus cuci darah ke rumah sakit di Padang.
            ”Yessi dirawat oleh keluarganya di Pessel karena mereka tidak punya rumah di sini. Sekali sebulan mereka ke Padang untuk cuci darah,” ujar Rizki.
            Saat teman-teman kuliahnya menjenguk, Yessi terlihat baik-baik saja. Ia memang dalam keadaan sehat waktu itu. Namun, beberapa minggu kemudian didapatkan kabar bahwa ia telah pergi untuk selamanya. Ceritanya, kondisinya tiba-tiba melemah dan harus segera mendapatkan bantuan medis. Akan tetapi, yessi harus dilarikan ke RSUD Padang karena tidak memadainya pelayanan kesehatan di sana. Lamanya bantuan yang didapatkan menyebabkan nyawanya tidak terselamatkan.
            Kesehatan merupakan hal yang harus diutamakan. Kesehatan menjadi faktor pendukung untuk terciptanya kehidupan yang panjang. Namun, masih ada tempat-tempat yang masih kekurangan fasilitas layanan kesehatan, seperti di daerah Pessel.
            Tingkat Indeks Pembangunan (IPM) di Pessel masih rendah, yaitu 71,4%. Ini disebabkan karena di Pessel masalah kesehatan seperti angka kematian ibu dan anak masih tinggi, terutama di daerah terpencil.
            ”Layanan kesehatan di Pessel ini masih kurang. Sarana dan prasarananya tidak selengkap dan secanggih di RSUD Padang,” tutur Winda Yulia Putri, warga Pessel.
            Inilah yang menjadi alasan diprioritaskannya kesehatan yang menyangkut sarana dan prasarana di Pessel dan daerah-daerah terpencilnya. Kejadian yang menimpa Yessi dan warga lainnya diharapkan tidak terjadi lagi. Maka dari itu, tahun 2013 Dinas Kesehatan Pessel telah mengusulkan anggaran pada Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RPABD) Pessel sekitar Rp24 miliar di luar dana pendukung pembangunan RSUD Tapan.
            Kegiatan prioritas tahun 2013 untuk urusan kesehatan adalah program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu. Selain itu juga meningkatkan kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyebaran bencana.
            ”Saya berharap agar sarana dan prasarana kesehatan di Pessel ditingkatkan, seperti obat-obatan dan alat-alat medis lainnya. Bukan hanya untuk penyakit DBD saja, tapi alat-alat kesehatan untuk penyakit stroke, jantung, dan penyakit berbahaya lainnya,” ujar Dwiyara Kusuma, warga Pessel. Ia juga menambahkan bahwa ada ketakutan terhadap keselamatan nyawa warga penderita penyakit berbahaya, seperti stroke karena harus dilarikan dulu ke RSUD Padang.
            Tahun 2013 diharapkan dapat meningkatnya pelayanan kesehatan di Pessel dan daerah-daerah terpencil, agar warga bisa secepatnya mendapatkan bantuan medis dan tingkat kematian dapat diperkecil.
            ”Kita berharap anggaran yang diajukan ini bisa direalisasikan, sebab kesehatan sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni.
            Daerah terpencil juga membutuhkan pelayanan kesehatan yang mampu menjamin keselamatan para penduduknya. Layaknya di perkotaan, masyarakat di pedesaan maupun daerah terpencil berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Bercermin dari kisah Yessi warga Pessel, hal demikian diharapkan tidak terjadi lagi. 2013, tahun baru dan kehidupan baru yang jauh lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar